Merapi Semburkan Awan Panas
Aktivitas Gunung Merapi belum usai. Pacsa erupsi besar pada hari Jumat (5/11/2010) dinihari yang menewaskan puluhan orang. Merapi hari ini Sabtu (6/11/2010) kembali beraktivitas dengan menyemburkan awan panas ke atas ratusan meter.
Lava Pijar Merapi dari Arah Magelang
Guguran lava pijar gunung Merapi sejak erupsi besar pada hari Kamis (4/11/2010) sebagian besar mengarah ke sektor barat dan barat daya. Akibatnya wilayah Kabupaten Magelang terancam awan panas.
Kubah lava yang berada di lereng barat dan barat daya Merapi saat ini juga mulai berguguran membentuk lava pijar dengan suhu di atas 600 derajat celcius.
66 Korban Dirawat di RS Sardjito, Sebagian Besar Luka Sangat Parah
- Korban luka bakar yang kini dirawat di RS Sardjito, Jl Kesehatan, Sleman, DI Yogyakarta, mencapai 66 orang. Sebagian besar korban mengalami luka yang sangat parah. Satu bocah berusia sekitar 5 tahun kondisinya semakin lemah.
"Anak kecil mengalami luka bakar di hampir semua tubuhnya, kondisinya makin lemah," kata Kasubag Hukum RS Sardjito, Endita, saat berbincang dengan detikcom, Jumat (5/11/2010) pukul 10.00 WIB.
Endita mengatakan, selain luka bakar, pasien yang kini dirawat itu juga mengalami sesak nafas karena abu vulkanik yang terhirup dan masuk ke paru-paru. Kondisi itu bisa menyebabkan fatal.
"Itu kan bahaya, kalau masuk ke paru-paru, itu semacam racun," kata Endita.
Korban tewas yang kini jenazahnya berada di RS Sardjito mencapai 49 orang. Diperkirakan, jumlah korban tewas masih bertambah karena hingga saat ini Tim SAR masih melakukan evakuasi.
Sebelumnya diberitakan, letusan Merapi kali ini lebih besar dari 26 Oktober lalu, bahkan terhebat sepanjang seabad. Luncuran awan panas kali ini jauh lebih panjang dari sebelumnya. Daerah bahaya diperluas dari 15 km menjadi 20 km. Pengungsi merangsek mendekati pusat kota Yogya.
Satu Jenazah Lagi Tiba di RS Sardjito, Korban Tewas Jadi 49 Orang
Sleman - Jenazah korban letusan Gunung Merapi yang masuk ke kamar forensik RS Sardjito bertambah satu orang. Hingga pukul 10.00 WIB, jumlah jenazah yang masuk bertambah menjadi 49 orang.
Pantauan detikcom langsung dari RS Sardjito, kondisi korban yang baru masuk ini berjenis kelamin perempuan yang bernama ibu Parwiro Suharto (65). Parwiro ditemukan oleh putranya yang bernama Budi Purwanto di teras depan rumah mereka, yang berada Desa Wonokreso, Agromulyo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta.
"Sebelum kejadian, terakhir posisi ibu saya sedang berada di depan rumah. Saat kejadian saya tidak mengetahui bagaimana yang jelas kita sudah menemukan ibu tewas, dan memang kondisi rumah kita juga terbakar," kata Budi mencerita kronologis saat ia menemukan ibunya kepada wartawan di RS Sardjito, Jumat (5/11/2010).
Kondisi Ibu Parwiro juga dalam keadaan yang mengenaskan. Menurut Budi, ibunya juga dalam kondisi gosong.
"Karena kondisinya sudah mengenaskan itu, kita minta bantuan dari tim evakuasi," ujarnya.
Hingga kini tim evakuasi masih mencari para korban yang masih berada di dusun-dusun yang terkena awan panas. Kemungkinan korban masih bertambah. Saat ini kamar forensik RS Sardjito masih terlihat hiruk pikuk oleh petugas tim evakuasi.
Ini merupakan gelombang korban tewas pertama setelah gelombang pertama pada 26-27 Oktober. Kala itu korban tewas mencapai 37 orang.
Gunung Merapi Terus Bergemuruh
Suara gemuruh terus terdengar dari lereng Gunung Merapi di perbatasan Magelang-Yogyakarta. Gemuruh tersebut diduga berasal dari guguran material dan lahar dingin Merapi.
Pantauan detikcom di Kaliurang, Yogyakarta, Kamis (4/11/2010), suara gemuruh terdengar sejak sore tadi. Suara gemuruh tersebut terdengar diselingi petir, gerimis, dan hujan abu. Suara gemuruh tersebut masih terdengar hingga pukul 23.00 WIB.
"Itu campuran mas, ada gluduk (petir) juga ada guguran lahar dingin. Kalau orang Gunung Merapi sudah biasa memang seperti itu. Kalau njenengan (anda)lebih dekat memang agak kerasa getaran sedikit," terang Sadikin, warga Kaliurang, Sleman, Yogyakarta, Kamis (4/11/2010).
Camat Pakem, Budiharjo, membenarkan hal tersebut. Menurutnya, suara gemuruh tersebut terus terjadi sampai aktivitas merapi menurun.
"Itu dari atas masih ada material lahar dingin yang turun," terang Budi yang sedang meninjau lokasi pengungsian ini.
Sebelumnya diberitakan sejumlah warga Magelang mengaku merasakan getaran keras berulang-ulang. Warga menduga getaran tersebut berasal dari gemuruh merapi yang terus mengeluarkan material vulkaniknya.
Kondisi puncak merapi saat ini tak terlihat karena tertutup kabut tebal. Namun demikian hujan abu mulai berhenti, atap-atap rumah dan pepohonan tampak tertutup abu hingga berwarna putih.
Pantauan detikcom di Kaliurang, Yogyakarta, Kamis (4/11/2010), suara gemuruh terdengar sejak sore tadi. Suara gemuruh tersebut terdengar diselingi petir, gerimis, dan hujan abu. Suara gemuruh tersebut masih terdengar hingga pukul 23.00 WIB.
"Itu campuran mas, ada gluduk (petir) juga ada guguran lahar dingin. Kalau orang Gunung Merapi sudah biasa memang seperti itu. Kalau njenengan (anda)lebih dekat memang agak kerasa getaran sedikit," terang Sadikin, warga Kaliurang, Sleman, Yogyakarta, Kamis (4/11/2010).
Camat Pakem, Budiharjo, membenarkan hal tersebut. Menurutnya, suara gemuruh tersebut terus terjadi sampai aktivitas merapi menurun.
"Itu dari atas masih ada material lahar dingin yang turun," terang Budi yang sedang meninjau lokasi pengungsian ini.
Sebelumnya diberitakan sejumlah warga Magelang mengaku merasakan getaran keras berulang-ulang. Warga menduga getaran tersebut berasal dari gemuruh merapi yang terus mengeluarkan material vulkaniknya.
Kondisi puncak merapi saat ini tak terlihat karena tertutup kabut tebal. Namun demikian hujan abu mulai berhenti, atap-atap rumah dan pepohonan tampak tertutup abu hingga berwarna putih.
Qantas Berasap di Batam Angkut Lebih 500 Penumpang
Pesawat itu mengambil rute Singapura ke Sydney, Australia, Kamis (4/102/2010). Sejumlah saksi mata menyatakan, pesawat terlihat berasap di langit Batam. Lalu terdengar ledakan. Sejumlah komponen pesawat lalu berjatuhan, antara lain di dekat Bandara Hang Nadim dan pusat industri Batam Center.
"Yang jatuh entah mesinnya atau kulit pesawat," ujar Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Herry Bakti. Belum diketahui bagaimana proses pendaratan pesawat itu saat kembali ke Singapura.
Pesawat berjenis Airbus A380 itu harus kembali ke Bandara Changi, Singapura, setelah pilot terpaksa mematikan salah satu dari empat mesin pesawat. Demikian disampaikan juru bicara Qantas seperti dilansir harian Sydney Morning Herald, Kamis (4/11/2010).
Pesawat asal Singapura dengan nomor penerbangan QF32 tersebut bertujuan ke Sydney, Australia. Juru bicara Qantas mengatakan, masalah bersumber pada mesin nomor dua. Namun dia mengaku tidak tahu mengapa pilot terpaksa mematikan salah satu mesin pesawat.
"Qantas dengan nomor penerbangan QF32 tengah dalam perjalanan dari Singapura menuju Sydney, mesin nomor dua telah mati, jadi sebagai langkah pencegahan kami membawanya kembali ke Singapura," kata juru bicara Qantas.
Insiden ini menimbulkan rumor yang tersebar luas di situs mikro-blogging Twitter bahwa pesawat tersebut telah jatuh. Namun ditegaskan Qantas, rumor itu sangat tidak akurat.
Sebelumnya, pesawat Qantas itu terlihat berasap di langit Batam. Lalu terdengar ledakan. Sejumlah onderdil pesawat juga berjatuhan. Pesawat yang berangkat dari Singapura itu kini telah kembali (return to base) ke Singapura.
Sementara, masyarakat di Batam, ramai-ramai menonton serpihan pesawat Qantas rute Singapura-Australia yang jatuh di Batam Center. Mereka penasaran dengan insiden yang terjadi sekitar pukul 09.30 WIB tersebut.
Jangan Percaya Pertanda Awan 'Petruk'!
"Jangan percaya tanda Petruk itu bahaya," kata Surono saat dihubungi detikcom, Selasa (2/10/2010).
Dia khawatir masyarakat justru akan menanggapi yang tidak-tidak terhadap mitos seperti itu, padahal awan mirip Petruk itu hanya biasa saja, tidak ada efek apa pun.
"Masyarakat jangan terpengaruh," sarannya.
Dari catatan Surono, kondisi Merapi kini sudah mulai tenang. Gempa sejak Senin kemarin sudah mulai menurun. "Hari ini saja tidak ada gempa," ujar pria berkacamata ini.
Biasanya, kalau gempa meningkat akan berefek pada munculnya ledakan. Untuk kondisi Merapi yang mesti diwaspadai yakni awan panas.
"Gempanya menurun, tetapi awan panas beruntun keluar. Jadi kalau tekanan dari dalam masih ada, ya jadi mudah keluar," katanya.
Suswanto (40), warga Srumbung, Magelang, mengabadikan awan yang berbentuk Petruk dengan bidikan kamera ponselnya pada Senin 25 Oktober selepas subuh. Sebagian sesepuh di desa tersebut mengartikan itu sebagai tanda bahwa akan ada letusan Merapi yang besar. Kepala Mbah Petruk yang menghadap ke selatan artinya musibah akan terjadi di Yogyakarta dan sekitarnya.
Sedangkan Ponimin yang disebut-sebut menjadi pengganti Mbah Maridjan sebagai juru kunci Merapi menyatakan bahwa sosok mirip Petruk itu merupakan salah satu penunggu Merapi. Menurutnya, hidung Petruk yang menghadap Yogyakarta mengandung arti Merapi mengincar Yogyakarta. Dia beralasan, di Yogya banyak orang-orang tidak baik karena itulah menjadi incaran Merapi. Para penunggu Merapi marah dengan kondisi masyarakat.
Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Subandriyo menilai asap berbentuk Petruk itu tidak ada arti apa-apa. "Asap seperti itu bisa berbentuk apa saja. Kalau ada yang mengatakan itu pertanda akan ada letusan yang lebih besar saya rasa itu hanya mitos saja," ujar Subandriyo.
Subandriyo menuturkan, bentuk-bentuk seperti itu (mirip Petruk) memang bisa terjadi akibat adanya kombinasi bayangan. Seperti pada letusan Merapi pada tahun lalu, asap letusan juga pernah menyerupai patung manusia.
Wedhus Gembel Merapi Kembali Turun
MYHTOLOGI GUNUNG MERAPI
Untuk memahami mitologi Gunung Merapi tidak bisa terlepas dari filosofi Kota Yogyakarta dengan karaton sebagai pancernya. Kota ini terbelah oleh sumbu imajiner yang menghubungkan Laut Kidul, Parangkusumo - Panggung Krapyak - Karaton - Tugu Pal Putih dan Gunung Merapi. Secara filosofis hal ini dibagi menjadi dua aspek, yaitu Jagat Alit dan Jagat Ageng.
Awan Panas Menyembur Lagi, Warga Panik Berduyun-duyun Turun ke Bawah
Gunung Merapi kembali mengeluarkan semburan awan panasnya. Warga di sekitar Desa Hargobinangun, Pakem, Sleman, DIY pun panik. Mereka berduyun-duyun turun ke arah bawah.
Pantauan detikcom di lokasi, Senin (1/11/2010), pukul 10.10 WIB tiba-tiba Gunung Merapi mengeluarkan suara ledakan kecil. Tak lama keluar awan panas berwarna keabu-abuan yang cukup besar dan banyak. Warga yang melihat itu pun langsung panik.
Awan panas ini tampak lebih besar dari yang sudah-sudah. Bahkan kelihatan dari jauh kalau awan panas lebih besar daripada Gunung Merapi sendiri.
Sebagian warga ada yang menaiki motor. Sebagian warga lainnya berlari-lari sambil berteriak dan menangis. "Cepat..cepat," teriak warga menyuruh warga lainnya berlari.
Namun petugas kepolisian dan TNI yang terus berjaga di sekitar Jalan Kaliurang meminta warga agar tidak panik dan berjalan perlahan-lahan agar tidak jatuh. Jalan Kaliurang yang menuju ke atas sudah ditutup oleh petugas.
Pantauan detikcom di lokasi, Senin (1/11/2010), pukul 10.10 WIB tiba-tiba Gunung Merapi mengeluarkan suara ledakan kecil. Tak lama keluar awan panas berwarna keabu-abuan yang cukup besar dan banyak. Warga yang melihat itu pun langsung panik.
Awan panas ini tampak lebih besar dari yang sudah-sudah. Bahkan kelihatan dari jauh kalau awan panas lebih besar daripada Gunung Merapi sendiri.
Sebagian warga ada yang menaiki motor. Sebagian warga lainnya berlari-lari sambil berteriak dan menangis. "Cepat..cepat," teriak warga menyuruh warga lainnya berlari.
Namun petugas kepolisian dan TNI yang terus berjaga di sekitar Jalan Kaliurang meminta warga agar tidak panik dan berjalan perlahan-lahan agar tidak jatuh. Jalan Kaliurang yang menuju ke atas sudah ditutup oleh petugas.
Langganan:
Postingan (Atom)