Pesawat itu mengambil rute Singapura ke Sydney, Australia, Kamis (4/102/2010). Sejumlah saksi mata menyatakan, pesawat terlihat berasap di langit Batam. Lalu terdengar ledakan. Sejumlah komponen pesawat lalu berjatuhan, antara lain di dekat Bandara Hang Nadim dan pusat industri Batam Center.
"Yang jatuh entah mesinnya atau kulit pesawat," ujar Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Herry Bakti. Belum diketahui bagaimana proses pendaratan pesawat itu saat kembali ke Singapura.
Pesawat berjenis Airbus A380 itu harus kembali ke Bandara Changi, Singapura, setelah pilot terpaksa mematikan salah satu dari empat mesin pesawat. Demikian disampaikan juru bicara Qantas seperti dilansir harian Sydney Morning Herald, Kamis (4/11/2010).
Pesawat asal Singapura dengan nomor penerbangan QF32 tersebut bertujuan ke Sydney, Australia. Juru bicara Qantas mengatakan, masalah bersumber pada mesin nomor dua. Namun dia mengaku tidak tahu mengapa pilot terpaksa mematikan salah satu mesin pesawat.
"Qantas dengan nomor penerbangan QF32 tengah dalam perjalanan dari Singapura menuju Sydney, mesin nomor dua telah mati, jadi sebagai langkah pencegahan kami membawanya kembali ke Singapura," kata juru bicara Qantas.
Insiden ini menimbulkan rumor yang tersebar luas di situs mikro-blogging Twitter bahwa pesawat tersebut telah jatuh. Namun ditegaskan Qantas, rumor itu sangat tidak akurat.
Sebelumnya, pesawat Qantas itu terlihat berasap di langit Batam. Lalu terdengar ledakan. Sejumlah onderdil pesawat juga berjatuhan. Pesawat yang berangkat dari Singapura itu kini telah kembali (return to base) ke Singapura.
Sementara, masyarakat di Batam, ramai-ramai menonton serpihan pesawat Qantas rute Singapura-Australia yang jatuh di Batam Center. Mereka penasaran dengan insiden yang terjadi sekitar pukul 09.30 WIB tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar