"Jangan percaya tanda Petruk itu bahaya," kata Surono saat dihubungi detikcom, Selasa (2/10/2010).
Dia khawatir masyarakat justru akan menanggapi yang tidak-tidak terhadap mitos seperti itu, padahal awan mirip Petruk itu hanya biasa saja, tidak ada efek apa pun.
"Masyarakat jangan terpengaruh," sarannya.
Dari catatan Surono, kondisi Merapi kini sudah mulai tenang. Gempa sejak Senin kemarin sudah mulai menurun. "Hari ini saja tidak ada gempa," ujar pria berkacamata ini.
Biasanya, kalau gempa meningkat akan berefek pada munculnya ledakan. Untuk kondisi Merapi yang mesti diwaspadai yakni awan panas.
"Gempanya menurun, tetapi awan panas beruntun keluar. Jadi kalau tekanan dari dalam masih ada, ya jadi mudah keluar," katanya.
Suswanto (40), warga Srumbung, Magelang, mengabadikan awan yang berbentuk Petruk dengan bidikan kamera ponselnya pada Senin 25 Oktober selepas subuh. Sebagian sesepuh di desa tersebut mengartikan itu sebagai tanda bahwa akan ada letusan Merapi yang besar. Kepala Mbah Petruk yang menghadap ke selatan artinya musibah akan terjadi di Yogyakarta dan sekitarnya.
Sedangkan Ponimin yang disebut-sebut menjadi pengganti Mbah Maridjan sebagai juru kunci Merapi menyatakan bahwa sosok mirip Petruk itu merupakan salah satu penunggu Merapi. Menurutnya, hidung Petruk yang menghadap Yogyakarta mengandung arti Merapi mengincar Yogyakarta. Dia beralasan, di Yogya banyak orang-orang tidak baik karena itulah menjadi incaran Merapi. Para penunggu Merapi marah dengan kondisi masyarakat.
Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Subandriyo menilai asap berbentuk Petruk itu tidak ada arti apa-apa. "Asap seperti itu bisa berbentuk apa saja. Kalau ada yang mengatakan itu pertanda akan ada letusan yang lebih besar saya rasa itu hanya mitos saja," ujar Subandriyo.
Subandriyo menuturkan, bentuk-bentuk seperti itu (mirip Petruk) memang bisa terjadi akibat adanya kombinasi bayangan. Seperti pada letusan Merapi pada tahun lalu, asap letusan juga pernah menyerupai patung manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar